Jumat, 25 Desember 2009

Tugas Manajemen Sekolah

MANAJEMEN PESERTA DIDIK
Manajemen Peserta Didik (Siswa) adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara kronologis operasional, rentangan kegiatannya mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai mereka meninggalkan sekolahnya (eksit), karena telah tamat, meninggal dunia, putus sekolah atau karena sebab-sebab lain sehingga ia tidak terdaftar lagi sebagai peserta didik sekolah tersebut.
Manajemen peserta didik menunjuk pada kegiatan-kegiatan di luar kelas dan dalam kelas. Kegiatan-kegiatan di luar kelas meliputi :
1. Penerimaan peserta didik baru meliputi: (berdasarkan nilai ujian/USBN).
a. Penyusunan panitia beserta program kerjanya
b. Sistem pendaftaran calon peserta didik secara on-line (pengumuman, tempat, waktu, syarat, dan sebagainya)
c. Penyelesaian berdasarkan nilai ujian (USBN/Ujian Sekolah Berstandar Nasional), bina lingkungan, sistem rayon, anak guru (mendapatkan tambahan nilai) dan nilai prestasi dengan kebutuhan jumlah tempat duduk yang tersedia di kelas I (satu/awal), dan jumlah per kelas 36 anak.
d. Pengumuman calon yang diterima (termasuk cadangan) secara on-line yang bekerja sama dengan UDINUS dan bersifat terbuka artinya dapat dilihat oleh semua calon peserta didik
e. Registrasi (pencatatan peserta didik baru yang positif masuk), dilakukan dengan daftar ulang : fotocopy ijazah dan SKHUN
f. Diadakan tes penjaringan untuk siswa yang akan masuk ke dalam kelas bilingual
2. Pencatatan peserta didik baru dalam Buku Induk dan Buku Mapper.
a. Format buku Induk dan Buku Mapper
b. Data yang diisikan (identitas, orang tua/wali, alamat, dan sebagainya)
c. Kelengkapan data: foto kopi surat/akta kelahiran, surat keterangan kesehatan dan sebagainya
d. Buku Mapper mengutamakan pengisiannya berdasarkan abjad
3. Pembagian seragam sekolah beserta kelengkapannya, seragam praktikum, seragam pramuka dengan tata tertib penggunaannya. Tetapi seragam tidak harus beli paket dari sekolah bisa saja membeli di luar sekolah. Hari senin-kamis menggunakan seragam putih biru, hari jum’at menggunakan seragam batik, sedangkan hari sabtu menggunakan seragam pramuka.
4. Pembagian Kartu Anggota Osis beserta Tata Tertib sekolah yang harus dipatuhi (termasuk sanksi terhadap pelanggarnya).
5. Pembinaan peserta didik dan pembinaan kesejahteraan peserta didik
a. Kesejahteraan mental/spiritual (penyediaan tempat sembahyang, BP dan sebagainya).
b. Kesejahteraan fisik (sanitasi lingkungan, LTKS, keamanan, kenyamanan sekolah dan sebagainya).
c. Kesejahteraan akademik (tersedianya perpustakaan, laboratorium, tempat belajar yang memadai, bimbingan belajar, penasehat akademik dan sebagainya).
d. Organisasi (OSIS, PNM, Koperasi, PKS, dan sebagainya).
e. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler (pengembangan bakat, minat, prestasi, hobi, ekspresi, seni dan sebagainya).
f. Rekreasi, pertandingan persahabatan, acara tutup tahun, study tour dan sebagainya.
g. Orientasi studi dan pengenalan sekolah, keakraban dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan di dalam kelas, meliputi:
1. Pengelolaan kelas (menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya PBM).
a. Menciptakan kondisi fisik kelas yang nyaman (penataan kelas, dekorasi, ventilasi, pencahayaan dan sebagainya).
b. Menciptakan kondisi non fisik kelas (kondisi sosial-emosional yang positif, kepemimpinan dan perhatian guru, sikap, suara, interelasi, antar pengajar dan peserta didik, antar pendidik dan sebagainya).
c. Disiplin dan tata tertib kelas.
2. Interaksi belajar mengajar yang positif.
3. Perhatian guru terhadap dinamika kelompok belajar, demi kelancaran CBSA.
4. Pemberian pengajaran remedial, bagi yang lambat belajar / yang memerlukan.
5. Pelaksanaan presensi secara kontinu.
6. Perhatian terhadap pelaksanaan tata tertib kelas.
7. Pelaksanaan jadwal pelajaran secara tertib.
8. Pembentukan pengurus kelas dan pengorganisasian kelas.
9. Penyediaan alat/media belajar lainnya.
10. Penyediaan alat/bahan penunjang belajar lainnya.
Dalam kegiatan manajemen peserta didik ada beberapa hal yang sangat penting, yaitu Pembinaan Peserta Didik, Menangkal Kenakalan Anak/Remaja (Juvenile delinquency) dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, ganja, morfin, alcohol dan sebagainya.
PEMBINAAN PESERTA DIDIK
Pada hakekatnya, tujuan dan pembinaan dan pengembangan peserta didik itu sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional. Indonesia yang tercantum dalam GBHN. Peserta didik sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional, harus dipersiapkan sebaik-baiknya serta dihindarkan dari segala kendala yang merusaknya, dengan memberikan bekal secukupnya dalam kepemimpinan Pancasila, pengetahuan, keterampilan, kesegaran jasmani, keteguhan iman, kekuatan mental, patriotism, idealisme, kepribadian, nasional, kesadaran nasional, daya kreasi dan budi pekerja luhur serta penghayatan dan pengamalan Pancasila.
Maksud pembinaan peserta didik adalah mengusahakan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila. Tujuan pembinaan peserta didik adalah meningkatkan peran serta dan inisiatifnya untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala, sehingga terhindar dari usaha pengaruh yang bertentangan dengan kebudayaan nasional, menumbuhkan daya tangkal terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar lingkungan sekolah; memantapkan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum; meningkatkan apreslasi dan penghayatan seni; menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara; meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat serta nilai-nilai 1945; serta meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani serta rekreasi, dalam wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Pembinaan pendidikan dilakukan melalui ekstrakurikuler, dimaksudkan untuk melakukan pembinaan tentang (1) Iman dan taqwa, (2) Membangun karakter bangsa, (3) Life skill, (4) Pembiasaan.

MENANGKAL KENAKALAN ANAK REMAJA
Kenakalan anak (Juvenile Delinquency) sebagai perbuatan anti sosial atau perbuatan penyelewengan/pelanggaran terhadap norma masyarakat yang dilakukan oleh anak/remaja tidak pernah luput dari perhatian kita. Hal tersebut harus ditangkal dan ditanggulangi dengan kebijakan-kebijakan pendidikan khususnya serta kebijakan-kebijakan lain pada umumnya secara menyeluruh dan terpadu. Penelewengan norma kelompok yang bersifat anti sosial antara lain adalah :
1. Ngebut, yaitu mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan melampaui kecepatan maksimum yang ditentukan. Sehingga dapat mengganggu atau membahayakan pemakai jalan yang lain.
2. Peredaran pornografi di kalangan pelajar, baik dalam bentuk gambar-gambar cabul, majalah dan cerita porno, yang merusak moral maupun peredaran obat-obat perangsang nafsu seksual.
3. Berpakaian dengan mode yang tidak selaras dengan selera nasional kita sehingga dapat dipandang tidak sopan dimata kita.
4. Membentuk kelompok atau ‘gank’ dengan norma-norma yang menyeramkan seperti gadis tanpa BH, pemuda anti celana dalam, berpakaian acak-acakan, dan sebagainya. Bila terjadi perselisihan dengan kelompok lain atau perorangan mereka tidak segan-segan main hakim sendiri dan mengadakan pengroyokan serta, penganiayaan sampai pemerkosaan.
5. Anak-anak yang suka membuat pengrusakan-pengrusakan terhadap barang atau milik orang lain seperti mencuri, membuat corat-coret yang mengganggu keindahan lingkungan, mengadakan sabotase dan sebagainya.
6. Anak-anak yang senang melihat orang lain celaka akibat ulah dan perbuatannya, misalnya membuat lubangan atau menyiramkan minyak di jalan sehingga pengendara yang terperosok atau terpeleset dan jatuh berkelepotan sampai cedera karenanya.
Untuk menangkal dan menanggulangi kenakalan anak tersebut perlu diketahui secara dini dan seksama tentang penyebab-penyebabnya seperti :
a. Faktor perkembangan jiwa pada periode pubertas
b. Faktor lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
Sedangkan penanggulangan kenakalan peserta didik dapat dilakukan dengan :
1. Pembinaan wali kelas yang dilakukan setiap satu minggu sekali di luar jam pelajaran
2. Konseling
3. Penyuluhan
4. Pembinaan kepada orang tua
5. Kunjungan rumah

Minggu, 20 Desember 2009

Biaya Pulza Telepon

uses wincrt;
var j1,j2,m1,m2,d1,d2,totaldet,biaya:integer;
pulsa:integer;
begin
write('mulai : ');readln(j1,m1,d1);
write('selesai : ');readln(j2,m2,d2);
totaldet:=(3600*(j2-j1))+(60*(m2-m1))+(d2-d1);
pulsa:=totaldet div 5;
biaya:=pulsa*200;
write('biaya = ',biaya,' rupiah');
end.

Luas dan Volum Kerucut

uses wincrt;
const pi=3.14;
var r,l,v,t,s:real;
begin
gotoxy(20,1);writeln('"Menghitung Luas dan Volum Kerucut"');
writeln(' ');
write('Diketahui : ');
gotoxy(5,4);write('r = ');readln(r);
gotoxy(5,5);write('t = ');readln(t);
writeln(' ');
write('Ditanya : ');
writeln('Luas & Volume ?');
s:=sqrt(sqr(t)+sqr(r));
l:=pi*r*(r+s);
v:=(pi*r*r*t)/3;
writeln(' ');
;writeln('Jawab : ');
gotoxy(5,10);write('Luas = ',l:5:2);
gotoxy(5,11);write('Volume = ',v:5:2);
end.

Titik Koordinat

uses wincrt;
var x1,y1,x2,y2:integer;
x3,y3:real;
begin
write('(x1,y1)=');read(x1,y1);
write('(x2,y2)=');read(x2,y2);
x3:=(x1+x2)/2;
y3:=(y1+y2)/2;
write('(x3,y3) =','(',x3:2:0,',',y3:2:0,')');
end.

Jam Detik

uses wincrt;
var jam,detik:real;
begin
write('Masukkan waktu(dalam jam) = ');readln(jam);
detik:=3600*jam;
write((jam):5:0,'jam=',(detik):5:0,'detik');
end.

Gaji pokok

uses wincrt;
var nama:string;
gajipokok,tunjanganistri,jumlahanak,tunjangananak,gajitotal,pajak,gajiyangditerima:real;
begin
write('Nama : ');readln(nama);
write('Gaji Pokok : ');readln(gajipokok);
write('Jumlah Anak : ');readln(jumlahanak);
tunjanganistri:=15/100*gajipokok;
tunjangananak:=jumlahanak*20/100*gajipokok;
gajitotal:=gajipokok+tunjanganistri+tunjangananak;
pajak:=15/100*gajitotal;
gajiyangditerima:=gajitotal-pajak;
write('Gaji yang Diterima : ',gajiyangditerima:10:0);
end.

Daftar Nilai

program array_data;
uses wincrt;
var nim:array[1..20] of string[10];
no:array[1..20] of integer;
nama:array[1..20] of string[25];
nilai:array[1..20] of integer;
i,n:integer;
begin
write('masukkan data yang diperlukan =' );read(n);
clrscr;
for i:=1 to n do
begin
write('NO = ');readln(no[i]);
write('NIM = '); readln(nim[i]);
write('NAMA = '); readln(nama[i]);
write('NILAI = '); readln(nilai[i]);
clrscr;
end;
gotoxy(25,1);write('DAFTAR NILAI MAHASISWA');
gotoxy(30,2);writeln('SEMESTER III');
writeln;
writeln('===============================================================');
writeln('| NO | NIM | NAMA | NILAI |');
writeln('===============================================================');

for i:=1 to n do
begin
writeln(no[i]:4,nim[i]:17,nama[i]:19,nilai[i]:21);
end;
readln;

end.